ENDOG KOPLAK 2

Endog Nguantuk


     Salah satu murid saya yang satu ini sebut saja namanya Endog, akhir-akhir ini terlihat sering  mengantuk dalam kelas. Bahkan pernah tertidur dalam kelas sampai istirahat nggak ngelilir babar blaz. Ketika jam istirahat telah usai baru dia dibangunkan tamanya : ”Ndog, Endog bangun, sudah waktunya istirahat”, kata temanya. Kontan si Endog tanpa pikir panjang berlari keluar kelas untuk istirahat. Di luar kelas Endog malah kebingungan melihat teman-tamanya tidak istirahat, tapi justru masuk kelas, karna memang jam istirahat sudah usai. Akhirnya si Endog yang masih kiyip-kiyip tersadar dan  masuk kelas lagi sambil nggedumel “Jiamput diapusi arek-arek". He he he diantara sampeyan ada yang merasa pernah mengalami kali ya…..

    Maklum si Endog ini anak orang kurang mampu, dia sering terlihat membantu ibunya berjualan susu kedelai kantongan plastik yang diproduksi ibunya sendiri. Saya sendiri hampir tidak pernah absen membelinya, disamping karena kasihan juga rasanya yang tidak kalah dengan susu buatan pabrik. Bahkan akhir-akhir ini rasa susu kedelainya lebih sedap dan nikmat, mungkin karena sudah lihai  membuat susu. Suatu hari si Endog saya panggil  untuk mencari tahu sebabnya mengantuk.
Aku    : Endog mengapa kamu akhir-akhir ini sering  mengantuk dalam kelas?
Endog : anu Pak saya harus membantu ibu karna adik saya hampir tiap malam selalu menangis
Aku    : memangnya kenapa adikmu?
Endog : kata ibu kehabisan susu pak
Aku    : memangnya tidak disusui ibumu?
Endok : iya pak tapi susu ibu habis juga
Aku    : lho kok bisa
Endog : Ya Pak karena oleh ayah diperas untuk campuran susu kedelai yang      dijual itu dan sebagian  juga disusu ayah sendiri
Aku    : klo begitu susu yang saya beli juga ada campuran susu ibumu ?
Endog : (sambil teripu-sipu malu Endog menjawab) iya Pak, he he he
Makanya susu kedelainya akhir-akhir ini laris manis dan rasanya lebih sedap, tapi kadang-kadang agak bau rokok, apa sebabnya ya ? . . . . He  he  he  saya yakin para pembaca tahu jawabanya, untuk itu gak usah saya jawab, atau kalau penasaran kirim saja lewat komentar.


xi. . .xi. . . .xi. . . . yang nulis kudu ngguyu pisan. . . . .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar